Mending Gak Usah Bisnis, biar Kami-kami saja yang Sukses…

Kisah ini begitu bikin geregetan, bagaimana gak geregetan, simak aja yah…

Di Medan, dulu, sangat populer sekali ibu-ibu (mamak-mamak kalau di Medan) yang kalau anaknya males makan, bukannya di bujuk biar makan, tapi malah di dorong untuk ga makan.
Aneh, tapi berhasil.

Dulu ibunya temen baik saya waktu SD selalu kaya gini kalo saya lagi dirumahnya. Suaranya gede bgt kalo udah teriak untuk nyuruh ga makan. Apa yang terjadi? Abis itu temen saya makan.
Beberapa orang kalo ada masalah itu nyari perhatian, bukan nyari solusi. Jadi kalo dia tau ga ada yang merhatiin, baru biasanya dia nyari solusinya sendiri. Dan ajaibnya, biasanya dapet solusi itu.

Makanya kalo ada org ngemail ke saya ngomong: “mas aku mau mulai bisnis online, tapi [isi alasan yang menjadi penghalang luar biasa disini] jadinya aku ga bisa mas. Apa aku ga cocok jadi pebisnis online ya mas?”.

Jawaban saya selalu tidak memotivasi, misalnya: “Iya mba, ga usah bisnis, biar yang kaya kami-kami aja”.

Kan maen wkwkwkwkw…

Abis itu, reaksinya ketebak:
50% ga akan bales email saya lagi dan berhenti berlangganan dari list email saya.

30% ga bales email saya tapi ga berhenti berlangganan.

10% bales dengan marah dan kecewa sama saya karena ga punya solusi. (tapi lucunya ga berhenti berlangganan, benci tapi rindu istilahnya :p )

10% malah makin semangat, dan biasanya bales emailnya ketawa-ketawa.
(berdasarkan riset asal2an dari email list saya sepanjang thn 2015)

Dan ketebak kan mana yang akhirnya jalan bisnis onlinenya?

Jalanin aja, nanti yang ga tau jadi tau, yang ga ngerti jadi ngerti, yang ga kenal jadi kenal, yang ga ada jalannya jadi ada, InsyaAllah.

Bintang-bintang ga akan sejajar untuk menerangi jalanmu untuk memulai, tapi bukan berarti alam semesta ini berkonspirasi untuk menggagalkanmu juga.

Orang-orang ga akan ada disana untuk menyorakin kita sepanjang jalan, emang mereka ga punya kerjaan? Ga punya kehidupan?

Cari perhatian sama Allah aja malem2, dianjurkan lagi:

“Tidaklah seseorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya.” (HR. Ibnu Majah).

Berharap bantuan juga jangan sama manusia. Kecewa nanti kalo yang di kasih ga sesuai. “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46).

Silahkan share dan bagikan…